Dear, Mas Abang…
“Daripada Mas Kiki cerita ke perempuan lain?? Mending sama kamu kan…”
Itulah salah satu perkataan yang sering Mas Kiki sebutkan kalau aku lagi malas menanggapi cerita Mas Kiki yang kadang diceritakan berulang-ulang. Lucu ya? Aku pun juga suka membercandai Mas Kiki pakai kalimat serupa haha.
Duh, udah berapa lama sih kita jadi adik kakak? Kalau sesuai umur aku berarti sekitar 22 tahun lebih ya?
Eh nggak deng, kan kata Mama mah Mas Kiki itu udah sangat menantikan aku waktu aku masih di perut Mama. Pakai janji mau beliin susu kacang sama kue ketan segala lagi. Mana sini janjinya?
Mas inget nggak waktu aku masih TK dan kita main sekolah-sekolahan berdua? Mas Kiki jadi guru dan aku jadi siswa. Waktu itu Mas bikinin aku soal sebanyak satu lembar, terus kita fotokopi jadi 100 lembar. Dodol banget ya?
Tau nggak yang lebih dodol lagi apa? Yak, aku yang dengan polosnya ngerjain 100 lembar soal itu. Hahaha duh emang antara kerajinan sama kurang kerjaan tuh beda tipis ya.
Terus Mas inget juga nggak waktu ada jantung pisang yang jatuh di kamar mandi rumah kita? Itu kita bodoh banget ya malah nanam jantung pisang di halaman samping rumah berharap bakalan tumbuh pohon pisang, Ya Allah betapa polosnya.
Makasih ya Mas, udah jadi role model aku selama ini. Bersedia aku ikuti jejak pendidikannya dari zaman aku TK sampai aku kuliah. Kalau kata Mas sih, “Kamu tuh ngefans banget ya sama Mas Kiki?”
Ya emang!!!
Makasih udah jadi kakak yang bertanggung jawab sama adiknya. Walaupun dulu kita suka berantem dan Mas sering nangisin aku, tapi malah Mas sendiri yang panik karena aku nggak berhenti nangisnya haha. Tau nggak sih Mas, sebagian dari tangisanku itu cuma trik seorang adik biar kakaknya dimarahin orang tua. Duh, maafin yaa.
Makasih udah jadi kakak laki-laki yang cerewet dan nggak berhenti nanya. Dulu aku suka sebel sama sifat Mas yang satu itu, tapi sekarang aku malah bersyukur. Aku yang super cuek ini pasti nggak akan bisa dekat sama saudaranya kalau nggak dikaruniai sosok kakak yang super bawel kayak Mas.
Makasih udah jadi kakak yang selalu peduli dan mencoba mengerti. Nggak jarang aku lebih milih curhat ke Mas Kiki dibanding ke orang tua. Ya karena latar pendidikan kita yang nyaris sama dan Mas hampir selalu bisa mengerti kesulitan yang aku jalani di baliknya. Semua semangat yang Mas Kiki kasih, stiker-stiker WA receh yang Mas Kiki kirim, bahkan sampai hal sesimpel Mas Kiki yang tiba-tiba telepon setelah aku mengirim pesan ke Mas kalau aku lagi nggak baik-baik aja itu akan selalu berharga di mata aku.
Makasih udah jadi kakak yang mencoba untuk menggantikan peran ayah bagi adik-adiknya. Bukan tentang uang, melainkan peran kasih sayang yang Mas berikan. Sejujurnya cukup terlihat bagaimana Mas Kiki sedikit lebih protektif terhadap adik-adiknya, memastikan kami tidak kekurangan sosok laki-laki yang dapat disayang. Meskipun Mas nggak bisa menggantikan ayah sepenuhnya, tapi makasih ya buat usaha-usahanya.
Pokoknya, makasih buat hampir dua puluh tiga tahunnya!!
Tentu Mas Kiki punya banyak kekurangan sebagai manusia. Tapi, dengan semua kelebihan yang Mas Kiki punya, rasanya terlalu jahat kalau aku terus menerus menganggap Mas sebagai manusia penuh dosa. Ada banyak hal dari seorang Mas Kiki yang masih sangat bisa aku syukuri.
Jadiii, selamat menempuh hidup baru Mas Abangku!!
Setelah ini, nggak cuma dua wanita yang hatinya perlu Mas jaga. Ada satu lagi wanita yang harus selalu Mas perlakukan dengan mulia.
Wanita yang sangat mungkin akan membahagiakan Mas di masa depan, tapi mungkin juga akan membuat Mas kecewa kadang-kadang. Wanita yang mungkin belum begitu Mas kenal luar dalam, tapi harus Mas bersamai siang dan malam.
Semangat ya Mass!! Aku yakin Mas Kiki bisa mengemban amanah baru ini. Tentunya dengan banyak bantuan dari Allah Sang Maha Penguasa.
Eits, tapi ingat ya. Kalau aku sampai tahu bahwa Mas nyakitin hati wanita itu, aku sendiri yang akan pastikan hidup Mas nggak bisa tenang lagi. Santai, masih tetap aku biarkan hidup kok Mas, kan aku butuh Mas Kiki buat jadi waliku nanti hihi.
Sudahlah, intinya selamat bergembira. Selamat menjadi pemimpin rumah tangga. Selamat menikmati masalah baru beraneka rupa. Jangan biarkan bahtera Mas Kiki berakhir hanya di dunia ya, pastikan kapal yang Mas nakhodai bisa berlayar sampai kelak bersama di surga.
Salam cinta, adikmu yang ikut berbahagia, #MeletakAsa.
Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii khair.
Semoga Allah memberikan berkah kepadamu dan kepada pasanganmu, serta mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan.